Thursday, October 25, 2007

Comparing Pocket Camera Kodak Easy Share C875 and Z885

Sebelum lebaran kemarin, saya berniat mencari kamera pocket untuk harga sekitar 1,5 jutaan. Mulai melirik kamera dari merk Coolpix yang diberi oleh Nikkon, Cyber Shot milik Sony, sampai Lumix dari Panasonic.

Muter-muter ke pameran di BIP yang waktu itu sedang mempromosikan cybershot seri terbarunya DSC-T2 dengan style yang warna warni dan model geser laci. Sampai jalan ke Jonas buat ngeliat Lumix LS70. Ke BEC juga di satroni karena sudah jatuh hati sama Lumix tadi. Setelah mengambil brosur dan bertanya-tanya dengan pihak toko, saya jadi pindah aliran melihat merk Kodak yang memang konsen untuk dunia fotografi. Waktu itu saya jatuh cinta dengan Kodak Easy Share C875 yang menawarkan fitur standart 8 Mega Pixel, Lensa Schneider, 5 kali optical zoom, Kodak perfect touch technology, auto focus, dan video capture dengan durasi kurang dari 80 menit.

Hummm.. harga yang ditawarkan saat itu sekitar 2,2juta. Kalau dipikir-pikir dengan budget di awal.. memang nambah sekitar1/3 nya lagi. Yahh.. berharap akan datang uang jatuh dari langit buat jajan setelah lebaran akan menggenapkan keinginan untuk memiliki C875 tadi.

Setelah lebaran,, saya mencoba mencari C875 tadi mulai dari toko-toko di Jakarta sampai toko di BEC kemarin. Ternyata stok telah habis dan ditarik karena kamera Kodak merk tersebut telah di gantikan dengan Z885.

Humm.. saya pikir lagi memang fitur yang sebanding dengan C875 tadi memang Z885. Dan mari kita lihat apa yang Kodak telah berikan pada seri Z ini. Z885 memberikan 8.1 MP, Lensa buatan Kodak sendiri, 5 kali optical zoom, Kodak perfect touch technology, auto focus, dan video capture yang lebih bagus, mampu mengcapture sampai lebih dari 80 menit. Keduanya menggunakan baterai A2 untuk beroperasi. Saya lebih memilih baterai seperti ini karena saya menganggapnya long lasting ketimbang membeli dengan baterai lhitium charge. Karena akan lebih simple dibawa kemana saja dan tidak akan rewel apabila baterai rusak.

Kalau dilihat sekilas tampak perbedaan di Lensa yang menang pada C875 dan capture video yang lebi baik pada Z885. Karena C875 menawarkan Schneider Kreuznach yang memang lensa bagus untuk standar kamera professional.

Mari kita lihat lagi sensitivitas ISO yang di tawarkan.
C875 menawarkan
auto: ISO 64-200, manual: ISO 64, 100, 200, 400, 800 (selectable in PASMC)
sedangkan Z885 menawarkan
auto, 80, 100, 200, 400, 800, 1600, 3200, 6400**, 8000**

Tampaknya Z885 menawarkan kamera yang otomatis untuk menangkap gambar dengan menawarkan menu scene mode dimana ketika ada event seperti foto narsis yang membidik wajah dengan jarak dekat, membidik gambar di museum, di hujan salju, di pantai, sampai mengambil gambar kembang api juga ada. ISO auto yang ditawarkan juga lebi besar dari C875. Namun C875 menawarkan kamera untuk belajar ke arah professional dengan menu tombol-tombolnya yang mirip dengan kamera professional.

Oh ya, satu lagi untuk body, C875 memiliki body yang lebi besar dari Z885. Lihat saja di sisi kiri, ada tabung besar, tempat untuk baterai A2 tadi. Sementara Z885 sudah memodifikasi desainnya menjadi flat, dan kotak. Mungkin bisa kunjungi link ini untuk C875 dan ini untuk Z885.

Sebenarnya sangat ingin sekali memiliki C875. Hanya saja karena sudah tidak ada lagi… Saya memilih Z885 sebagai kamera poket. Lumayan lah untuk sebuah kamera poket.

Ini contoh hasil gambar yang di peroleh untuk Z885

Untuk tangkap gelap (baygon ini disimpan di kolong tempat tidur)















dan untuk tangkap biasa dengan cahaya kamar yang agak redup























-----------------
little white daisy

3 comments:

Adham Somantrie said...

jadi reviewer nih..

tapi menurut aku, kalo pocket mending nikon deh.

pasti beli cam buat wisudaan :P

indah said...

Hahahaha....
gak juga..
dah pengen dari dulu dulu, cuma baru punya uangnya sekarang.

Anonymous said...

humm..tanggal penjepretannya gak perlu diilangin aja tuh?.biar pas dicetak gak kelihatan..